RUDY
Rudy, panggilannya..
Sesosok tokoh yang bikin gue nangis saat gue dengerin cerita beliau mengenai hidupnya di usia muda walaupun dengerin melalui youtube. Air mata gue bisa keluar saat gue dengerin beliau bercerita di usianya sekarang 81 tahun mengenai segala hal yang pernah beliau lewati semasa hidupnya khususnya di usia mudanya dimana beliau mulai berkarya. Pertanyaannya sekarang kenapa gue bisa merasa sedih banget sampe nangis??? Gatau kenapa hati gue beneran ngerasa sedih dan malu banget terhadap diri gue sendiri saat gue dengerin cerita beliau. Gue kayak otomatis ngaca terhadap diri gue. Setiap kalimat beliau bercerita pasti kena ke hati gue, dan pasti ada makna yang tersirat maupun tersurat untuk kaum generasi muda sekarang ini.
Tokoh reformasi yang terkenal dengan kearifannya dan ketaatannya kepada Tuhan YME yang sukses membawa Indonesia ke dalam keadaan yang berbudaya dan beradab. Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng Presiden Republik Indonesia ke-tiga dan anak ke-empat dari delapan bersaudara dari pasangan dengan keturunan bugis dan jawa. Beliau lahir di Parepare, Sulawesi Selatan 25 Juni 1936 dilahirkan dengan keadaan keluarga yang berintelektual dan taat kepada agamanya. Semasa kecilnya beliau mengakui sangat gemar bermain namun tidak mengakui sebagai anak yang bandel. Dalam bermainnya, beliau membuka mata dan telinga untuk memperhatikan lingkungan sekitar. Saat melihat suatu kejadian atau peristiwa di lingkungan tersebut lalu beliau bertanya kepada ibu dan bapaknya mengenai mengapa peristiwa itu dapat terjadi, kemudian bertanya kembali mengapa peristiwa itu terjadi dengan begini mengapa tidak begitu?. Kekritisannya memperkenalkan beliau dengan buku pengetahuan yang sekarang menjadi cinta sejatinya setelah Ibu Ainun istri tercintanya.
Pandangan positive mengenai beliau yang pernah ditemukan, "Visi, misi dan kepemimpinan presiden Habibie dalam menjalankan agenda reformasi memang tidak bisa dilepaskan dari pengalaman hidupnya. Setiap keputusan yang diambil didasarkan pada faktor-faktor yang bisa diukur. Maka tidak heran tiap kebijakan yang diambil kadangkala membuat orang terkaget-kaget dan tidak mengerti. Bahkan sebagian kalangan menganggap Habibie apolitis dan tidak berperasaan. Pola kepemimpinan Habibie seperti itu dapat dimaklumi mengingat latar belakang pendidikannya sebagai doktor di bidang konstruksi pesawat terbang. Berkaitan dengan semangat demokratisasi, Habibie telah melakukan perubahan dengan membangun pemerintahan yang transparan dan dialogis. Prinsip demokrasi juga diterapkan dalam kebijakan ekonomi yang disertai penegakan hukum dan ditujukan untuk kesejahteraan rakyat. Dalam mengelola kegiatan kabinet sehari-haripun, Habibie melakukan perubahan besar. Ia meningkatkan koordinasi dan menghapus egosentisme sekotral antarmenteri. Selain itu sejumlah kreativitas mewarnai gaya kepemimpinan Habibie dalam menangani masalah bangsa. Untuk mengatasi persoalan ekonomi, misalnya, ia mengangkat pengusaha menjadi utusan khusus. Dan pengusaha itu sendiri yang menanggung biayanya. Tugas tersebut sangat penting, karena salah satu kelemahan pemerintah adalah kurang menjelaskan keadaan Indonesia yang sesungguhnya pada masyarakat internasional. Sementara itu pers, khususnya pers asing, terkesan hanya mengekspos berita-berita negatif tentang Indonesia sehingga tidak seimbang dalam pemberitaan."
Komentar
Posting Komentar